Pengertiian Integrasi Sosial
Integrasi
berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di
mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan
mereka masing-masing. Integrasi
memiliki 2 pengertian, yaitu :
- Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.
- Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Integrasi
sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain
itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang
tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran
tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur
sehingga menjadi satu.
Banton (dalam Sunarto, 2000 :
154) mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan makna penting pada
perbedaan ras tersebut.
Menurut pandangan para
penganut fungsionalisme structural, system social senantiasa terintegrasi di
atas dua landasan berikut: Suatu masyarakat senantiasa
terintegrasi di atas tumbuhnya consensus di antara sebagian besar anggota
masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental.
Syarat-Syarat Integrasi Sosial
Integrasi social akan terbentuk di masyarakat apabila
sebagian besar anggota masyarakat tersebut memiliki kesepakatan tentang
batas-batas territorial dari suatu wilayah atau Negara tempat mereka tinggal.
Selain itu, sebagian besar masyarakat tersebut bersepakat
mengenai struktur kemasyarakatan yang di bangun, termasuk nilai-nilai,
norma-norma, dan lebih tinggi lagi adalah pranata-pranata sosisal yang berlaku
dalam masyarakatnya, guna mempertahankan keberadaan masyarakat tersebut. Selain
itu, karakteristik yang di bentuk sekaligus manandai batas dan corak
masyarakatnya.
Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat
berhasilnya suatu integrasi social adalah:
- Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.
- Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag menurut kebudayaannya.
- Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi social.
Kesimpulan
· Integrasi berasal
dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan
atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di
antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan
sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah
pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu, atau
melebur sehingga menjadi satu.
- Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi social adalah:
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka
berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini
berarti kebutuhan fisik berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya
dapat di penuhi oleh budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini
menyebabkan masyarakat perlu saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan
(consensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai social yang di
lestarikan dan di jadikan pedoman dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya,
termasuk menyepakati hal-hal yang di larag menurut kebudayaannya.
C.
Norma-norma
dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten serta
tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam
melangsungkan proses interaksi social.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar